fbpx
7 Amalan Sunnah Hari Raya Idul Fitri, Jangan Lupa Kerjakan

Table of Contents

Rahmatanlilalamin.or.id – Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal merupakan hari kemenangan bagi umat Islam. Hari raya tersebut menjadi momen yang selalu disambut dengan suka cita.

Terdapat beberapa amalan sunnah pada hari raya idul fitri yang dapat dikerjakan oleh umat Islam sebagaimana Rasulullah senantiasa mengerjakannya.

Amalan sunnah hari raya idul fitri tersebut dapat dikerjakan untuk melengkapi kebahagiaan atas disampaikannya usia hingga hari kemenangan tersebut. Disamping itu, amalan ini juga menjadi bentuk istiqamah dalam kebaikan sehingga dalam keadaan apapun termasuk dalam keadaan bahagia kita semua tetap mengerjakan kebaikan.

Amalan Sunnah Hari Raya Idul Fitri

DIkutip dari nu.or.id dan berbagai sumber lainnya, berikut adalah beberapa amalan sunnah hari raya idul fitri yang dapat sahabat kerjakan untuk melengkapi kebahagiaan hari kemenangan.

1. Menghidupkan malam idul fitri

Hari raya idul fitri merupakan hari kemenangan yang penuh dengan nuansa kebahagiaan, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam tersebut dengan berbagai amalan mulai dari sholat, sholawat, membaca Al-Quran dan amalan lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa menghidupi dua malam hari raya, hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati”. (HR. al-Daruquthni).

Pada malam ini juga umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak doa, sebab pada waktu tersebut merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.

2. Memperbanyak bacaan takbir

Amalan sunnah berikutnya adalah memperbanyak bacaan takbir, dalam hal ini bacaan takbir dapat dikumandangkan dimana saja baik di rumah ataupun di masjid secara berjamaah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 mengenai anjuran takbir pada hari raya idul fitri sebagai berikut.

“Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 185).

Anjuran mengumandangkan takbir sendiri dimulai sejak tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal sampai menjelang pelaksanaan sholat Idul Fitri.

Umat Islam di Indonesia sebagian besar mengadakan kegiatan takbiran di masjid-masjid, hal ini dilakukan sebagai bentuk syiar atas kedatangan hari raya idul fitri dan bentuk kebahagiaan atas kehadirannya.

3. Mandi dan berpenampilan rapi

Siapa saja yang hendak berangkat sholat ied ke masjid atau lapangan disunnahkan baginya untuk mandi terlebih dahulu serta berpenampilan rapi dengan memakai pakaian terbaik, berhias dan memakai wewangian secukupnya.

Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad dari ayahnya dari kakeknya, “Rasulullah Saw selalu memakai wol atau burda bercorak buatan Yaman pada setiap salat Idulfitri” (H.R. Asy-Syafi’i dalam kitabnya Musnad asy-Syafi’i).

Diriwayatkan pula dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya dia mengatakan, “Kami diperintahkan oleh Rasulullah Saw pada dua hari raya (Idulfitri dan Iduladha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangi-wangian terbaik yang ada, menyembelih binatang kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang), dan supaya kami menampakkan keagungan Allah SWT, ketenangan, dan kekhidmatan” (H.R. Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256).

4. Makan sebelum salat idul fitri

Selanjutnya, bagi kamu yang hendak berangkat sholat idul fitri disunnahkan agar makan terlebih dahulu. Hal itu sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang menyempatkan waktu untuk makan buah kurma terlebih dahulu sebelum pergi melaksanakan sholat idul fitri.

“Adalah Rasulullah SAW tidak pergi untuk melaksanakan sholat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil.” (HR. Bukhari).

Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa Rasulullah SAW pada hari raya idul fitri tidak keluar dari rumah kecuali ia telah mencicipi makanan terlebih dahulu.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, yaitu Buraidah bin al-Husaib, dia berkata, “Rasulullah Saw pada hari Idulfitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Iduladha tidak makan hingga selesai salat” (H.R. At-Tirmizi).

5. Berjalan kaki ke tempat sholat ied

Jika jarak antara rumah dan tempat sholat ied tidak terlalu jauh, dianjurkan agar berangkat ke tempat sholat ied dengan berjalan kaki.

Dalam hal ini sejalan dengan pernyataan Ali bin Abi Thalib sebagai berikut, “Termasuk sunah Rasulullah Saw adalah keluar menuju tempat salat Idulfitri dengan berjalan kaki” (H.R. Tirmidzi).

Selanjutnya, disunnahkan juga untuk berangkat dan pulang dengan jalan yang berbeda.  Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknyua, “Rasulullah Saw mendatangi salat Idulfitri dengan berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi” (H.R. Ibnu Majah).

Dalam hal ini, membedakan antara jalan pergi dan pulang adalah agar banyak bagian bumi yang menjadi saksi kita beramal. Disamping itu, ketika berangkat dan pulang dengan jalan yang berbeda memiliki potensi untuk menjalin silaturahmi kepada orang banyak pada jalan yang dilalui.

6. Saling mengucapkan selamat

Mengucapkan selamat merupakan salah satu sunnah idul fitri yang dapat dilakukan kepada orang lain. Selamat di sini alangkah baiknya dilakukan dalam bentuk doa dengan ucapan “taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah SWT menerima amalan kami dan kalian).Dari Jubair bin Nufair, dia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah Saw berjumpa dengan hari ‘ied (Idulfitri atau Iduladha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah SWT menerima amalku dan amal kalian)”. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan (Fath Al-Bari, 2: 446).

7. Silaturahmi

Dianjurkan setelah sholat ied untuk mendatangi keramaian dan mengunjungi rumah sanak saudara atau kerabat. Hal itu sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat yang saling mengunjungi pada hari raya idul fitri. Selain bersilaturahmi, pada kesempatan tersebut Rasulullah dan para sahabat saling mendoakan dalam kebaikan satu dengan yang lainnya.

Nah, demikianlah penjelasan singkat mengenai amalan sunnah idul fitri, semoga menjadi inspirasi bagi sahabat semua untuk terus mengerjakan kebaikan dalam keadaan apapun. Idul fitri merupakan momen penuh kebahagiaan yang khas dengan sifat positif, silaturahmi dan saling memaafkan. Pada hari tersebut hendaknya dijadikan sebagai momen untuk menyempurnakan hubungan dengan Allah maupun hubungan sosial dengan sesama.

Hari raya idul fitri sebagai momen yang penuh kebahagiaan hendaknya kita jadikan sebagai momen untuk berbagi kebahagiaan terhadap sesama terutama kepada yatim dan dhuafa. Mari berbagi kebahagiaan dengan memberikan kado lebaran untuk yatim dan dhuafa bersama Yayasan Rahmatan Lilalamin Jakarta Timur.