Erlazetcharity.id – Dalam salah satu hadits Nabi SAW disebutkan bahwa ghibah adalah menyebutkan kejelekan orang lain yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain. Berikutnya, menurut Imam Nawawi, ghibah adalah menyebutkan kejelekan orang lain di saat ia tidak ada saat pembicaraan. Perbuatan ini adalah sesuatu yang dilarang dan dikategorikan sebagai dosa besar, ketahui ayat dan hadits larangan ghibah dalam artikel berikut ini secara lengkap.
Pengertian Ghibah
Ghibah atau menggunjing merupakan perbuatan tercela yang harus dihindari oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-harinya. Mengutip dari muhammadiyah.or.id, perilaku menggunjing tersebut adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada saudaranya ketika ia tidak hadir dengan sesuatu yang benar tetapi tidak disukainya, seperti menggambarkannya dengan apa yang dianggap sebagai kekurangan menurut umum untuk meremehkan dan menjelekkan.
Pengertian ghibah juga disebutkan dalam hadits Nabi SAW yang menyebutkan bahwa ghibah adalah membicarakan sesuatu yang benar ada dalam orang diri orang lain, namun tidak disukasinya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya: “Tahukah kamu, apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab; ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Kemudian Rasulullah SAW bersabda: ‘Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.’
Seseorang bertanya; ‘Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan? ‘ Beliau berkata: ‘Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Daud, Darimi)
Ayat dan Hadits Larangan Ghibah
Ghibah merupakan perilaku yang sangat dilarang dalam Islam, larangan tersebut tertuang dalam ayat dan hadits berikut ini.
1. QS Al-Hujurat ayat 12
Dalam QS. Al-Hujurat Allah Ta’ala melarang umatnya untuk ghibah. Dalam ayat tersebut bahkan disebutkan bahwa perilaku tersebut sangat menjijikan, yakni seperti memakan daging saudara sendiri. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”
Mengutip dari Rumaysho, Asy-Syaukani dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa Allah Ta’ala memisalkan ghibah (menggunjing orang lain) dengan memakan bangkai seseorang. Karena bangkai sama sekal tidak mengetahui iapa yang memakan dagingnya. Ini sama halnya dengan orang yang hidup juga tidak mengetahui iapa yang menggunjing dirinya. Demikianlah keterangan dari Az Zujaj (Fathul Qodir 5:7).
Kemudian, Qatadah berkata sebagaimana engkau tidak suka jika mendapati saudarimu dalam keadaan mayit penuh ulat. Engkau tidak suka untuk memakan bangkai semacam itu. Maka sudah sepantasnya engkau tidak mengghibahinya Ketika ia masih dalam keadaan hidup (Jami’ul Bayan ‘an Ta’wili Ayil Qur’an, 26: 169).
2. Hadits dari Abu Barzah Al Aslamy
Rasulullah SAW melarang umatnya untuk mencari-cari kesalahan rang lain, hal itu dikarenakan Allah akan membuka aib atau kesalahannya bagi orang yang berperilaku demikian.
عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلْ الْإِيمَانُ قَلْبَهُ لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ يَتَّبِعْ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعْ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبِعْ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ
“Dari Abu Barzah Al Aslamy berkata; Rasulullah SAW bersabda: Wahai orang yang imannya masih sebatas lisannya dan belum masuk ke hati, janganlah kalian mengghibah (menggunjing) orang-orang muslim, janganlah kalian mencari-cari aurat (‘aib) mereka. Karena barang siapa yang selalu mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah akan membongkar kesalahannya, serta barang siapa yang diungkap auratnya oleh Allah, maka Dia akan memperlihatkannya (aibnya) di rumahnya.” (HR Ahmad no 18940)
3. Hadits dari Ubadah bin Ash Shamit
Hadits ini berisi tentang beberapa hal yang dilarang, kemudian jika larangan tersebut maka ia akan mendapatkan hukuman.
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ أَخَذَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَخَذَ عَلَى النِّسَاءِ أَوْ النَّاسِ أَنْ لَا نُشْرِكَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا نَسْرِقَ وَلَا نَزْنِيَ وَلَا نَقْتُلَ أَوْلَادَنَا وَلَا نَغْتَبْ وَلَا يَعْضَهَ بَعْضُنَا بَعْضًا وَلَا نَعْصِيَهُ فِي مَعْرُوفٍ فَمَنْ أَتَى مِنْكُمْ حَدًّا مِمَّا نُهِيَ عَنْهُ فَأُقِيمَ عَلَيْهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ وَمَنْ أُخِّرَ فَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ
Artinya: Dari ‘Ubadah bin Ash Shamit berkata: Rasulullah SAW membaiat kami seperti membaiat kaum wanita atau semua orang: (1) kami tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa pun, (2) tidak mencuri, (3) tidak berzina, (4) tidak membunuh anak, (5) tidak ghibah satu sama lain, (6) tidak mendurhakai beliau dalam kebaikan.
Barangsiapa diantara kalian melakukan tindakan yang dilarang kemudian hukuman ditegakkan padanya, maka itu adalah kafarat baginya dan siapa yang menunda maka urusannya berpulang kepada Allah, bila berkehendak Ia akan menyiksa dan bila berkehendak Ia akan mengampuni. (HR. Ahmad no 21672)
4. Hadits Riwayat Thabrani
Rasulullah SAW menyebutkan dalam hadits ini bahwa ghibah dosanya lebih berat daripada zina. Rasulullah SAW bersabda:
الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ
Artinya: Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,’ (HR At-Thabrani).
Akibat dari Perilaku Ghibah
Menggunjing orang lain memiliki dampak yang negatif, baik bagi pelakunya maupun bagi orang yang digunjingnya. Simak dampak perilaku menggunjing orang lain ini berikut.
Dampak Bagi Orang yang Dighibahkan
Menggunjing orang lain dengan membicarakan kejelekannya termasuk salah satu pembunuhan karakter. Mengutip dari Muhammadiyah, Allah menggambarkan orang yang berghibah sebagai pemakan bangkai saudaranya. Sebagai akibat dari perbuatan tersebut, sauadaranya akan menjadi bangkai.
Hal itu dikarenakan pencitraan buruk membuat hati orang tersebut tidak enak, kemudian semangatnya pun menjadi lemah. Orang yang tidak punya semangat ia tidak mampu berbuat apa-apa sehingga diibaratkan orang tersebut seperti mayat atau bangkai.
Dampak Bagi yang Berghibah
Berghibah merupakan perilaku yang jarang disadari sebagai perbuatan dosa. Perbuatan ini tidak dapat dilakukan sendiri, setidaknya dapat melibatkan dua atau lebih orang lain. Berikut adalah dampak negative ghibah bagi orang yang melakukannya.
1. Mengundang orang lain melakukan hal yang sama terhadapnya.
2. Mengurangi pahala puasa
3. Mendekatkan seseorang pada siksa kubur
4. Mendatangkan siksa neraka
5. Merupakan aktivitas yang tidak produktif dan terkesan membuang-buang Waktu
6. Dapat memicu perpecahan dan retaknya tali persaudaraan.
Sahabat, ghibah ini bisa jadi sering kita lakukan dan kita mungkin jarang menyadarinya. Mari senantiasa memohon ampunan dan menghindari perbuatan tersebut dengan membicarakan hal-hal baik dan produktif saat berkumpul bersama orang lain. Selengkapnya, sahabat juga dapat mengetahui beberapa langkah untuk menghindari perilaku ini dalam artikel berikut, baca sampai selesai yak. Cara Menghindari Perilaku Menggunjing Orang Lain
Referensi:
Muhammadiyah. Dilarang Bergunjing (Ghibah). Diakses 26 Mei 2024 dari https://muhammadiyah.or.id/2020/08/dilarang-bergunjing-ghibah/
Kumparan. Kumpulan Hadits tentang Ghibah Berdasarkan Sabda Rasulullah SAW. Diakses 26 Mei 2024 dari https://kumparan.com/berita-hari-ini/kumpulan-hadits-tentang-ghibah-berdasarkan-sabda-rasulullah-saw-1wiBWzwbAqJ.
Rumaysho. Ghibah itu Apa? Diakses 26 Mei 2024 dari https://rumaysho.com/9198-ghibah-itu-apa.html.
NU Online. Benarkah Kejahatan Ghibah Lebih Berat dari Zina? Diakses 26 Mei 2024 dari https://www.nu.or.id/tasawuf-akhlak/benarkah-kejahatan-ghibah-lebih-berat-dari-zina-R4wBc