Erlazetcharity.id – Mengajarkan empati dan kepedulian sosial kepada anak merupakan aspek penting dalam mendukung tumbuh kembangnya, baik secara sosial maupun emosional. Kemampuan untuk memahami dan peduli terhadap orang lain memainkan peran penting bagi mereka dalam membangun hubungan yang bermakna, kemampuan menyelesaikan masalah, serta mendorong kebaikan serta kasih sayang.
Ayah dan bunda harus mengetahui bahwa memberi tahu mereka agar peduli adalah satu hal, tetapi melatih mereka untuk peduli adalah hal lain. Artinya, agar Si Kecil tumbuh menjadi anak yang memiliki kepedulian sosial, ia memerkulakan banyak contoh dan pelatihan daripada sekedar perintah untuk melakukan hal itu.
Setidaknya, ada tujuh cara yang bisa Ayah bunda lakukan untuk mengajarkan kepedulian sosial kepada anak diantaranya menjelaskan kepada anak akan pentingnya kebaikan dan kepedulian, menjelaskan tentang emosi dan perasaan, memberikannya teladan, membangun komunikasi yang baik dengannya, melibatkannya dalam kegiatan sosial, dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan cara mengajarkan kepedulian sosial bagi Si Kecil, Ayah bunda dapat mengetahuinya dalam artikel di bawah ini secara lengkap, baca sampai selesai yuk!
Cara Mengajarkan Kepedulian Sosial Kepada Anak
Mengutip dari Hey Kiddo sejak usia 5-11 tahun anak-anak baru mulai memahami bahwa ada orang lain di dunia ini, termasuk orang tuanya. Berdasarkan hal itu, membangun atau mengajarkan kepedulian sosial sejak dini dapat memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhannya. Berikut adalah cara mengajarkan kepedulian sosial kepada anak yang dapat Ayah Bunda coba lakukan.
1. Beri tahu anak tentang pentingnya kepedulian sosial
Sebelum memberinya contoh mengenai peduli terhadap orang lain, berikan Si Kecil terlebih dahulu pemahaman tentang pentingnya kepedulian sosial. Jika melihat perkembangan anak dari usia 0-8 tahun, logika mereka sudah berkembang sehingga ia tidak hanya membutuhkan definisi atau contoh melainkan alasan mengapa mereka harus peduli terhadap orang-orang dan lingkungan di sekitarnya.
Ayah Bunda juga dapat menanamkan pemahaman pada Si Kecil bahwa orang yang baik dan peduli biasanya lebih Bahagia dan lebih sukses daripada mereka yang hanya memikirkan diri sendiri. Dalam hal ini, bersikap apatis atau tidak peduli terhadap orang lain merupakan salah satu hal yang merugikan bagi anak.
2. Bantu anak belajar tentang emosi dan perasaan
Salah satu aspek penting yang tidak boleh terlewatkan oleh Ayah Bunda saat mengajarkan anak kepedulian sosial adalah emosi dan perasaan. Hal itu dikarenakan kepedulian sosial sendiri dimulai dengan belas kasih atau kesadaran terhadap perasaan orang lain.
Mengajarkan emosi terhadap Si Kecil dapat membantunya untuk lebih mudah memahami orang lain, situasinya, serta bagaimana cara mereka dapat menanggapi keduanya dengan tepat.
Ayah Bunda dapat membantu Si Kecil menjadi lebih peka dan peduli terhadap orang lain melalui permainan interaktif yang menyenangkan seperti bermain peran. Sebagai contoh, Ayah Bunda dapat menunjukan wajah sedih kepada Si Kecil, lalu tanyakan kepadanya apa yang menurut mereka Ayah Bunda rasakan . Coba juga tunjukan ekspresi gembira, marah, serta ekspresi lainnya. Jangan lupa untuk bertukar peran dengan anak dan minta ia menunjukan emosi yang berbeda saat Ayah Bunda melakukan identifikasi.
3. Berikan Si Kecil Teladan
Cara terbaik untuk mengajarkan anak kepedulian sosial adalah dengan memberikannnya contoh atau menjadi tauladan baginya. Hal ini karena apa yang Ayah Bunda lakukan dan katakan sangat penting bagi anak. Berikan contoh Si Kecil kebaikan dan biarkan ia melihatnya, dalam hal ini Ayah Bunda dapat memberikan contoh kepadanya memberi makanan kepada tetangga, mengirim anak-anak panti asuhan makanan atau mainan, atau sekedar membersihkan sesuatu yang menghalangi jalan.
4. Sebaiknya hindari menciptakan persaingan dalam keluarga
Ketika Ayah Bunda berkata “Mari kita mulai dan kita lihat siapa yang bisa membersihkan paling cepat,” Ayah Bunda berisiko menjadikan anak menganggap orang lain sebagai pesaing. Hal ini akan menjadikannya memiliki pandangan bahwa orang lain berpotensi akan menjadi hambatan bagi keberhasilannya.
Untuk menghindari hal tersebut, Ayah Bunda dapat mendorong Si Kecil untuk bekerja sama menyelesaikan pekerjaan dan mengapresiasi apa yang telah dikerjakannya.
5. Libatkan anak dalam kegiatan sosial
Seperti disebutkan sebelumnya, memerintahkan anak untuk peduli terhadap orang lain saja tidaklah cukup, seorang anak perlu banyak berlatih dan melihat bagaimana peduli terhadap orang lain tersebut. Ayah Bunda disini dapat melatih Si Kecil dengan cara melibatkannya dalam kegiatan sosial, seperti halnya kerja bakti, menjenguk orang sakit, atau saat menunaikan zakat.
Jika memiliki rezeki yang cukup, Ayah Bunda dapat mengajak Si Kecil mengunjungi panti asuhan untuk berbagi kepada anak-anak yatim atau anak panti lainnya. Selain itu, anak juga dapat dilibatkan saat hendak memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan, biasanya orang tua akan mengeluarkan sejumlah uang dan meminta anak untuk memberikannya secara langsung.
6. Berikan apresiasi pada Si Kecil
Selain diberikan perintah, contoh, dan teladan, seorang anak juga memerlukan apresiasi sebagai validasi apa yang telah dilakukannya merupakan sesuatu yang benar. Untuk itu, ketika Ayah Bunda melihat Si Kecil peduli terhadap orang lain, pastikan Ayah Bunda menunjukan perasaan sangat bangga kepadanya, sesekali tidak apa-apa untuk memujinya asal tidak berlebihan.
7. Berikan tantangan kepada Si Kecil untuk memahami situasi sehari-hari
Peduli terhadap orang lain tidak selalu berbicara tentang memberi dan membantu saja, melainkan dapat diaplikasikan juga dalam bentuk penghormatan dan menghargai perasaannya. Dalam hal ini, Ayah Bunda dapat memberikan tantangan bagi Si Kecil untuk memahami situasi sehari-hari.
Bila Si Kecil melihat Ayah Bunda berbicara dengan orang lain atau anggota keluarga lainnya, coba diskuasikan dan tanyakan kepadanya apa yang ia perhatikan dalam hal bahasa, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah yang terjadi selama percakapan. Hal ini merupakan cara untuk melatihnya bagaimana untuk memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat.
Kemudian, dengan memahami ekspresi wajah dan bahasa yang digunakan dapat memberikan pemahaman bahwa kata-lkata dan reaksi tertentu dapat memengaruhi perasaan orang lain.
Ayah Bunda itulah beberapa cara mengajarkan kepedulian sosial kepada anak yang dapat coba diterapkan di rumah. Berikutnya, Ayah Bunda juga dapat mengetahui cara mengenalkan agama kepada anak dalam artikel ini: Cara Mengenalkan Agama Kepada Anak
Referensi:
Scholastic. 13 Ways to Raise a Caring and Compassionate Child. Diakses pada 7 Oktober 2024 dari https://www.scholastic.com/parents/family-life/social-emotional-learning/social-skills-for-kids/13-ways-to-raise-caring-and-compassionate-child.html.
Lifeskills Group. 3 Strategies to Improve Social Awareness in Children. Diakses pada 7 Oktober 2024 dari https://www.lifeskillsgroup.com.au/blog/3-strategies-to-improve-social-awareness-in-children
Hey Kiddo. Social Awareness for Kids: Understanding Others. Diakses pada 7 Oktober 2024 dari https://hey-kiddo.com/blog/social-awareness-for-kids-understanding-others