fbpx

Table of Contents

Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat nabi yang paling kaya, Nama Aslinya Abdurrahman bin Auf bin Abdi Auf bin Abdil Harits bin Zahrah bin Kilab bin Al-Quraisy az-Zuhri. Selain seorang sahabat yang kaya beliau juga adalah sahabat yang paling dermawan.

Abdurrahmn bin Auf dilahirkan kira-kira sepuluh tahun setelah tahun gajah dan termasuk kedalam golongan Asabiqunal Awalun. Dia termasuk rombongan orang-orang yang ikut berhijrah bersama nabis saw, dan juga ikut serta dalam perang Badar dan beberapa peperangan lainnya.

Saat hendak berhijrah, Abdurrahman bin Auf dicegat oleh penguasa Quraisy, dan diberikan sarat, jika Ia ingin hijrah ke Madinnah bersama nabi dan umat muslim yang lainnya maka ia harus meninggalkan seluruh harta kekayaan yang ia miliki.

Hal tersebut tidak membuatnya gentar, dengan keimanan yang ia miliki, ia meninggalkan seluruh harta yang ia milikinya di Mekkah dan pergi ke Madinnah tanpa membawa sepeserpun harta yang ia miliki, Bahkan dikisahkan Abdurrahman bin Auf pergi ke Madinnah hanya membawa pakaian yang Ia pakai saja.

Setelah sampai di Madinnah, Rasulullah saw. mempersaudarakannya dengan seorang petani kaya dari kaum Anshar yakni Saan bin ar-rabbi. Dimana ketika dipersaudarakan dengannya, Abdurrahman bin Auf ditawari sebagian harta yang saad miliki dan bahkan ia juga ditawari untuk menikahi wanita terbaik dari golongannya.

Beberapa waktu di Madinnah, Abdurrahman bin Auf memulai bisnisnya dan berhasil berkembang menjadi besar. Ia menjadi pedagang yang sukses dan kaya raya pada masanya. Dalam prosesnya menjadi pedagang yang sukses dan kaya ada beberapa rahasia yang bisa kita contohi di masa kini. Berikut adalah rahasia menjadi pedagang sukses ala Abdurrahman bin Auf.

  1. Fokus Pada Pasar (Market)

Saat diberi tawaran oleh Saad bin ar-Rabbi setengah hartanya, Abdurrahman bin Auf membalasanya dengan do’a kepada Sa’ad, kemudian Ia juga bertanya atau meminta kepada Sa’ad untuk ditunjukan dimana pasar. Artinya ketika kita hendak memulai bisnis atau berjualan, yang perlu menjadi topik utama pemikiran adalah pasar sebelum ke produk.

Setelah menemukan pasar yang tepat, kemudian kita bisa mencari masalahnya apa, kebutuhannya apa dan apa yang hendak dijual dan bisa menarik target pasar kita sehingga nantinya apa yang kita jual sesuai dengan kebutuhan konsumen.

  1. Hindari Hutang, Dan Selalu Gunakan Prinsip Cash Dalam Berjualan

Pada prinsipnya hutang piutang merupakan transaksi yang diperbolehkan dalam islam, akan tetapi sebaiknya kita menghidari berhutang dan memberikan hutang kepada orang lain. Usahakan selalu untuk membayar langsung/cash dalam setiap transaksi.

  1. Fokus Pada Volume Penjualan, Bukan Besarnya Keuntungan

Salah satu prinsip yang perlu dipegang dalam bisnis atau berdagang adalah saling memudahkan, baik pembeli maupun penjual sendiri. Dalam berjualan, Abdurrahman bin Auf selalu berprinsip untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi para pembelinya sehingga ia tak pernah mengambil keuntungan yang  besar dan fokus pada volume atau banyaknya produk yang Ia jual.

  1. Kualitas Produk

Berbisnis atau berdagang memiliki prinsip saling menguntungkan, baik bagi penjual maupun bagi pembelinya. Dengan demikian, kualitas produk adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Gunakanlah produk terbaik dan berkualitas, serta jujurlah didalamnya.

  1. Fokus Pada Keberkahan

Berbisnis atau berjualan merupakan salah amal shaleh jika dikerjakan sesuai dengan syari’at, carilah keberkahan dan keridhoan Allah dalam berbisnis. Gunakanlah orientasi akhirat dan fokuskan hal tersebut sebagai ibadah terbaikmu. Ingatlah sebuah quotes yang mungkin sudah tak asing ditelinga kita ” Untung itu penting, Berkah lebih penting”.


Tunaikan sedekah terbaikmu di Yayasan Rahmatan Lil-Alamin Jakarta Timur.

Klik disini untuk berkunjung ke kantor kami.